2/12/2012

Contoh Penelitian Kualitatif

BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

Di zaman modern ini banyak keanekaragaman kegiatan dengan tujuan mengisi waktu luang, terutama dalam hal olahraga. Kegiatan berolahraga merupakan salah satu alternative terbaik untuk mengisi waktu luang karena kegiatan ini memiliki banyak sekali manfaat positif bagi kesehatan tubuh. Terutama bagi remaja yang secara perkembangan fisik masih banyak sekali membutuhkan asupan-asupan gizi serta ditunjang dengan kebutuhan berolahraga dengan intensitas yang cukup.  Disamping sisi positif untuk kesehatan kegiatan berolahraga juga bisa mengurangi kegiatan-kegiatan yang berbau negatif, misalnya miras, narkoba, obat-obatan terlarang dan lain sebagainya. Penting sekali bagi remaja semua untuk kembali menggairahkan kegiatan berolahraga apapun jenis olahraga itu. Masa remaja merupakan masa yang paling baik untuk berolahraga disaat hormon-hormon kita sedang merangsang keseluruhan perkembangan fisik kita. Olahraga menjadi faktor penting yang menunjang perkembangan fisik kita sebagai remaja. Bagi orang lanjut usia-pun aktivitas olahraga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jasmani maupun rohani. 
Kami mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian supaya para remaja sadar bahwa olahraga itu penting bagi kesehatan tubuh dan bisa membudidayakannya, dan memperkecil terpengaruhnya terhadap hal-hal negative yang bisa membahayakan tubuh. Di zaman saat seperti sekarang kami melihat banyak sekali remaja yang menghabiskan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat bahkan menjurus ke-arah yang negatif seperti pergaulan bebas serta minum minuman keras. Hal ini sangat berpengaruh penting bagi perkembangan fisik dan mental remaja secara keseluruhan. Coba kita bayangkan jika para remaja meluangkan sedikit saja waktunya untuk berolahraga sebagai aktivitas rutin mereka, maka kondisi mentalitas mereka pasti juga akan terpengaruh dengan sendirinya. Semboyan “Mensana in Corporesano” (didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula) dapat diwujudkan dengan aktivitas olahraga. Dengan berolahraga kita selain dapat memiliki tubuh Yang sehat kita juga memiliki pikiran yang sehat pula. Ke depannya hal ini juga berpengaruh bagi perkembangan kondisi bangsa dan Negara Indonesia terkait dengan mentalitas remaja .

1.2  Rumusan Masalah

  • Olahraga apa saja yang diminati para remaja masa kini?
  • Faktor sebab-akibat mengapa para remaja memilih olahraga tersebut?


1.3  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui olahraga yang diminati dan mengetahui sebab-akibat terhadap pilihan olahraga yang telah dilakukan oleh para remaja.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini menyadarkan para remaja dan menghindarkannya dari kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang negatif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arti Luas Mengenai Olahraga
Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani) manusia itu sendiri.
Olahraga adalah sebuah kata dalam bahasa inggris yang berarti olahraga. Sedang sportif yang merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata sportivitas yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga.
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
2.2 Manfaat Olahraga
Dalam aktivitas olahraga tentu ada aspek positif dan negatifnya. Aspek positifnya , yaitu 1) Mampu menggerakkan aktivitas sosial, ekonomi, dan politik: adanya interaksi antar manusia (individu dan kelompok), adanya kegiatan jasa, adanya penyerapan tenaga kerja. 2) Mampu mengangkat harga diri pelaku olahraga/atlet/pelatih/pembina/ organisasi/daerah dan bangsa, kesejahteraan pembina olahraga, dan martabat bangsa di dunia internasional. Sedang aspek negatifnya, antara lain seperti masih adanya kecenderungan dari banyak atlet dalam mengikuti suatu pertandingan menggunakan segala cara dalam upaya memenangkan pertandingan/perlombaan, misalnya tidak fair play, tidak disiplin, memanipulasi, melanggar ketentuan (peraturan pertandingan/perlombaan), dan pemakaian doping.
2.3 Macam-macam Olahraga
Olahraga telah ada sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Seiring dengan pertambahan usia bumi ini. Olahraga juga mencatat banyak sejarah yamg cukup panjang. Hadirnya olahraga baru turut mewarnaikehidupan manusia di muka bumi ini. Dari sejarah itu telah muncul banyak macam-macam olahraga yang dilakukan oleh banyak orang. Secara umum olahraga profesional dapat dibagi dua, yaitu olahraga yang diperlombakan dan olahraga yang dipertandingkan. Perbedaan dari kedua olahraga itu adalah jumlah pesertanya. Sedangakan untuk olahraga yang dipertandingkan, melibatkan dua atlit atau dua tim untuk dipertandingkan untuk memperoleh kemenangan. Macam-macam olahraga yang diperlombakan adalah atletik, renang, balap sepeda, berkuda senam, dll. Dan untuk olahraga yang dipertandingkan adalah bulutangkis, sepakbola, basket, voli, dll


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini perlu dijelaskan kenapa penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif. Dikarenakan permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dan dinamis. Selain itu peneliti juga berusaha memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatif. David Kline (dalam Sugiono, 2009:11) menjelaskan penelitian eksplanasi.  Peneliti akan berperan sebagai pengamat serta berperan dalam rangka memperoleh informasi yang seakurat dan seobyektif mungkin. Penelitian ini lebih terfokus pada peristiwa yang terjadi di masa saat ini, artinya penelitian ini lebih ditekankan pada semua aktivitas olahraga yang dilakukan oleh para remaja guna perkembangan kesehatan jasmani dan rohani.
3.2  Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Surabaya, provinsi Jawa Timur, tepatnya di FISIP UNAIR Surabaya. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (Purposive). Pemilihan lokasi dilakukan atas pertimbangan waktu yang dibutuhkan untuk penelitian.
3.3  Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjadi pengamat kegiatan juga sebagai pengumpulan data penelitian serta memilih dan menggunakan alat penelitian seperti observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data penelitian.
1.      Wawancara
Wawancara yang dilakukan merupakan semi – struktur wawancara, yang artinya wawancara yang dirancang dalam bentuk diskusi dan tidak bersifat formal. Peneliti melakukan wawancara langsung terhadap objek yang akan diteliti (informan) yaitu orang – orang yang terlibat dan mengetahui tentang masalah tentang penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan validitas informasi data yang layak.
Tujuan wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh konstruksi tentang orientasi aktor yang meliputi orientasi terhadap aktivitas serta pengetahuan dari informan tentang kegiatan penelitian. Wawancara ini juga dimaksudkan untuk menggali data orientasi masing – masing aktor yang berkaitan dengan data tentang persepsi dan pengalaman dari masing – masing informan.
2.      Studi Dokumentasi
Data yang dihasilkan dari wawancara dan observasi terkadang tidak cukup, maka peneliti perlu melakukan studi dokumentasi untuk melengkapi data penelitian. Data hasil studi dokumentasi ini digunakan untuk mengecek kebenaran hasil wawancara dan observasi. Selain itu, bahan yang didapat dari studi dokumentasi dijadikan pemuat data – data lainnya. Untuk data yang bersifat dokumenter yang dinilai penting dilampirkan dalam penyusunan laporan penelitian.

3.4  Populasi dan sampel
Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, sampel adalah bagian dari populasi itu (Sugiyono,2009:215).
Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Antropologi Fisip UNAIR yang penelitiannya menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sample, yaitu suatu teknik mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2006:140).
 

BAB IV
PEMBAHASAN

Hasil wawancara dengan Informan I
Berikut ini adalah petikan wawancara dengan saudara Indra suliz sebagai informan I selaku Mahasiswa Antropologi Fisip Unair angkatan 2010.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap Informan I. Kami mendapatkan data bahwa saudara Indra memiliki kegemaran melakukan olahraga futsal minimal dalam sekali seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa Indra merupakan remaja yang peduli terhadap kesehatan serta kebugaran tubuhnya. Saudara Indra beralasan memilih futsal sebagai olahraga yang sangat diminatinya karena dari kecil sudah gemar futsal hingga sekarang. Indra mengaku bahwa apabila ia tidak melakukan olahraga sekali dalam seminggu maka tubuhnya akan terasa lemas dan lemah. Hal ini mempengaruhi semangatnya dalam beraktivitas. Di samping itu dia juga melakukan kegiatan lari pagi atau yang dikenal dengan jogging. Biasanya dia lari pagi di sekitar kos-annya, terkadang juga ia berangkat ke KONI untuk lari pagi. KONI adalah salah satu tempat olahraga di Surabaya.

Senin, 12 Desember 2012 : 15.38 WIB di Galeri Fisip Unair.




Hasil wawancara dengan Informan II
Berikut ini adalah petikan wawancara dengan saudara Eka Paksi sebagai informan II selaku Mahasiswa Antropologi Fisip Unair angkatan 2010.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan terhadap Informan II. Mengenai data yang diberikan Eka Paksi bahwa dia adalah anak basket yang sering mengikuti kompetisi basket. Dia memberikan informasi juga bahwa dia harus melakukan olahraga setiap hari agar tubuhnya tetap terjaga kebugarannya yaitu dengan melakukan angkat burble setiap pagi setelah bangun tidur. Jika dia tidak menjaga kebugaran tubuhnya maka dia tidak bisa menjaga performanya. Eka Paksi lebih suka basket dari olahraga yang lainnya dikarenakan basket adalah olahraga yang sangat digemarinya sejak kecil. Ia juga sering mengikuti latihan yang diadakan Fisip dua kali dalam seminggu. Hal yang memang membuatnya bersemangat adalah disaat dia berolahraga dan kesenanganlah yang ia peroleh. Ia mengungkapkan juga bahwa basket adalah olahraga yang marak secara global. Dia beranggapan basket juga salah satu olahraga yang terpandang di Indonesia.

Selasa, 13 Desember 2012 pukul 12.15 di Galeri Fisip Unair.



 
KESIMPULAN
Berdasar hasil survey penelitian dilapangan data-data yang kami dapatkan menunjukkan bahwa minat sebagian besar remaja di kota Surabaya untuk berolaharga semakin hari cenderung semakin berkurang intensitasnya hal ini dikarenakan padatnya rutinitas/aktivitas kehidupan remaja masa kini yang semakin beragam jenisnya hal ini semakin menegaskan bahwa kesadaran remaja masa kini mengenai pentingnya menjaga kesehatan serta kebugaran tubuh semakin memudar meskipun fasilitas/infrastruktur yang telah disediakan Pemerintah sudah cukup banyak dan mumpuni.    

SARAN
Olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting bagi setiap manusia yang hidup di-bumi. Dengan berolahraga manusia secara otomatis telah menyayangi kondisi tubuhnya baik secara fisik maupun rohani. Olahraga tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk dilaksanakan, cukup menyediakan waktu beberapa menit dalam seminggu kita sudah dapat menjaga kebugaran fisik dan rohani kita. Olahraga-pun terbagi-bagi jenisnya menjadi beragam olahraga, dari olahraga yang ringan sampai olahraga yang berat. Intinya mulai dari sekarang mari sayangi tubuh kita dengan meluangkan sedikit saja waktu kita untuk berolahraga. Sikat broooo.



DAFTAR PUSTAKA


Suyanto, Bagong dan Sutinah, 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada Media Group

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More