1/26/2012

About Life - Kisah Seorang Pelukis



Pada suatu ketika, ada seorang gadis yang bisa melakukan apa pun di dunia yang diinginkannya. Semua dia lakukan hanyalah untuk memilih sesuatu dan memfokuskan. Suatu hari dia duduk di depan sebuah kanvas kosong dan mulai melukis. Setiap langkah lebih sempurna lagi daripada yang lain, perlahan dan anggun menyatu untuk membuat sebuah karya yang sempurna. Dan saat pada akhirnya dia selesai melukis, dia menatap bangga pada karyanya dan sambil tersenyum.

Tampak jelas dengan awan dan bintang-bintang, yang senantiasa mengawasi dirinya, bahwa ia memiliki karunia. Dia adalah seorang seniman. Dan dia juga tahu. Dia merasakan dalam setiap serat keberadaan dirinya. Namun beberapa saat setelah dia selesai melukis, dia cemas dan dengan cepat berdiri. Karena dia sadar bahwa saat dia memiliki kemampuan untuk melakukan apa pun di dunia yang ingin ia lakukan, ia sekadar menghabiskan waktunya memindahkan cat di sekitar pada selembar kanvas.

Dia merasa seperti ada begitu banyak lagi di dunia untuk dapat dilihat dan dilakukan - begitu banyak pilihan. Dan jika dia akhirnya memutuskan untuk melakukan hal lain dengan hidupnya, maka semua waktu dia habiskan melukis akan menjadi sia-sia. Sehingga dia melirik sekaligus karya terakhir baginya, dan berjalan keluar pintu menuju sinar bulan. Dan saat dia berjalan, dia berpikir, dan kemudian dia berjalan lagi.

Saat dia berjalan, dia tidak melihat awan dan bintang-bintang di langit yang mencoba untuk memberi tanda, karena dia disibukkan dengan suatu keputusan penting dia harus membuat. Dia harus memilih salah satu hal yang harus dilakukan keluar dari semua kemungkinan di dunia. Haruskah dia berpraktek sebagai dokter? Atau bangunan desain? Atau mengajari anak-anak? Dia benar-benar bingung.

Dua puluh lima tahun kemudian, gadis itu mulai menangis. Karena dia menyadari bahwa dia telah berjalan begitu lama, dan selama bertahun-tahun dia telah menjadi sangat terpikat oleh segala sesuatu yang dia bisa lakukan - tak ada habisnya berbagai kemungkinan - bahwa dia belum melakukan sesuatu yang berarti sama sekali. Dan dia belajar, akhirnya, bahwa hidup ini bukan tentang kemungkinan - semuanya adalah mungkin. Hidup adalah tentang mengambil keputusan - memutuskan untuk melakukan sesuatu yang menggerakkan Anda.

Jadi gadis itu, yang tidak lagi gadis, membeli beberapa kanvas dan cat dari toko kerajinan lokal, pergi ke sebuah taman terdekat, dan mulai melukis. Satu langkah anggun mengarah ke selanjutnya sebagaimana hal itu begitu banyak bulan yang lalu. Dan saat dia tersenyum, dia melanjutkan melukis sepanjang hari sampai larut malam. Karena dia akhirnya mengambil keputusan. Dan masih ada waktu yang tersisa untuk bersenang-senang di kehidupan yang ajaib dan tentang segalanya.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More