PENDAHULUAN
GOWES SEBAGAI RUTINITAS BARU WARGA KOTA SURABAYA DI DAERAH TAMAN BUNGKUL DAN SEKITARNYA
Kami adalah tim peneliti, berharap bapak/ibu/saudara bersedia menjadi responden penelitian ini dan memberikan informasi yang kami butuhkan. Seluruh data dan hasil penelitian ini akan digunakan sebagai bahan kajian diskusi dan sebagai bahan penyusunan penelitian.
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini semakin maraknya masyarakat untuk mencari kesenangan dari penatnya rutinitas sehari-hari dengan berolahraga menggunakan sepeda. Mereka menamakan kegiatan olahraga bersepeda ini dengan rutinitas gowes. Dari kalangan kelas bawah sampai dengan kelas atas, baik dari mulai anak-anak sampai orang tua mulai menggemari rutinitas gowes.
Gowes sering sekali di lakukan pada pagi hari maupun malam hari. Dari beberapa komunitas yang mengatasnamakan dirinya sebagai perkumpulan sepeda yang mempunyai banyak anggota,sering kali melakukan gowes dari satu kota ke kota lain. Tak terkecuali rutinitas gowes di-kalangan masyarakat Surabaya yang semakin meningkat presentasenya akhir-akhir ini.
Fenomena ini menjadi topik yang menarik bagi kelompok kami untuk membahasnya secara lebih mendalam dan spesifik. Sering kali kita melihat di taman-taman ataupun dikalangan jalan-jalan protokol di-kota Surabaya banyak sekali komunitas-komunitas sepeda yang berkumpul dan bercengkerama bersama, tentunya dengan membawa sepeda dengan model dan varian yang beragam pula. Dari fenomena ini sepertinya “Demam Gowes” sudah menular luas dan menjadi branding topik yang menarik untuk dibahas di-kalangan masyarakat Surabaya.
1.2 Rumusan Masalah
- Mengapa gowes menjadi rutinitas warga Surabaya akhir-akhir ini?
- Apa faktor-faktor penyebab dan pengaruh maraknya rutinitas gowes di Kota Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian
- Tujuan penelitian kami adalah untuk mengetahui seberapa jauh arti penting gowes bagi masyarakat kota Surabaya karena seolah-olah saat ini rutinitas tersebut telah menjadi roh yang membayangi tiap ruas jalan kota Surabaya.
- Mengetahui faktor (alasan) apa sajakah yang menyebabkan setiap individu warga Surabaya mengikuti aktivitas gowes dalam program Car Free Day di Kota Surabaya.
- Mengetahui manfaat setelah mengikuti aktivitas gowes tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian kami supaya rutinitas gowes di Kota Surabaya tetap dilestarikan karena memberi segi positif yaitu kesenangan dan kesehatan. Dan bisa memberi informasi yang sangat jelas dari penelitian kami tentang fenomena gowes yang lagi marak di Kota Surabaya.
1.5 Hipotesis
Setiap akhir pekan sebagian besar warga kota Surabaya selalu mengikuti aktivitas gowes yang menimbulkan suatu perbedaan tersendiri di setiap individu :
- Perbedaan alasan setiap individu untuk mengikuti rutinitas gowes yanbg lagi marak akhir-akhir ini.
- Adanya perbedaan dalam setiap individu atau kelompok dalam pemakaian jenis sepeda.
- Munculnya berbagai pendapat terhadap aktivitas rutin ini dalam program car free day yang diadakan setiap akhir pecan.
BAB 2
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
Metode penelitian adalah seperangkat pedoman atau cara yang merupakan strategi untuk mencari sutatu jawaban terhadap suatu permasalahan penelitian secara ilmiah. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian di atas, metode yang dianggap sesuai untuk digunakan adalah metode kuantitatif.
2.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatif. David Kline (dalam Sugiono, 2009:11) menjelaskan penelitian eksplanasi. Peneliti akan berperan sebagai pengamat serta berperan dalam rangka memperoleh informasi yang seakurat dan seobyektif mungkin. Penelitian ini lebih terfokus pada peristiwa yang terjadi di masa saat ini, artinya penelitian ini lebih ditekankan pada semua aktivitas olahraga yang dilakukan oleh warga kota Surabaya saat melakukan gowes.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Surabaya, provinsi Jawa Timur, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Darmo. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (Purposive). Pemilihan lokasi dilakukan atas pertimbangan waktu yang dibutuhkan untuk penelitian. Sebagai salah satu kota besar, Surabaya memiliki tingkat pembangunan yang cukup tinggi. Seiring dengan pembangunan yang kian pesat, keberadaan lahan hijau, serta keberadaan fasilitas olahraga seperti lapangan olahraga semakin terpinggirkan. Maraknya pembangunan membuat sejumlah permasalahan baru timbul di kota besar seperti Surabaya. Permasalahan tersebut terkait dengan penataan dan pengaturan tata ruang wilayah kota. Penentuan lokasi penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan langkah atau tahapan penelitian berupa jadwal kegiatan penelitian. Penelitian di mulai pada bulan Desember 2011.
2.3 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjadi pengamat kegiatan juga sebagai pengumpulan data penelitian serta memilih dan menggunakan alat penelitian seperti observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data penelitian.
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas warga kota Surabaya yaitu seluruh aktivitas yang berhubungan dengan Car Free Day yang meliputi aktivitas olahraga seperti sepak bola, voli, bersepeda, jogging. Observasi partisipan yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak dengan turun ke lokasi secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan merupakan semi – struktur wawancara, yang artinya wawancara yang dirancang dalam bentuk diskusi dan tidak bersifat formal. Peneliti melakukan wawancara langsung terhadap objek yang akan diteliti (informan) yaitu orang – orang yang terlibat dan mengetahui tentang masalah tentang penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan validitas informasi data yang layak.
Tujuan wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh konstruksi tentang orientasi aktor yang meliputi orientasi terhadap aktivitas serta pengetahuan dari informan tentang kegiatan penelitian. Wawancara ini juga dimaksudkan untuk menggali data orientasi masing – masing aktor yang berkaitan dengan data tentang persepsi dan pengalaman dari masing – masing informan.
3. Studi Dokumentasi
Data yang dihasilkan dari wawancara dan observasi terkadang tidak cukup, maka peneliti perlu melakukan studi dokumentasi untuk melengkapi data penelitian. Data hasil studi dokumentasi ini digunakan untuk mengecek kebenaran hasil wawancara dan observasi. Selain itu, bahan yang didapat dari studi dokumentasi dijadikan pemuat data – data lainnya. Untuk data yang bersifat dokumenter yang dinilai penting dilampirkan dalam penyusunan laporan penelitian.
2.4 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan, sampel adalah bagian dari populasi itu (Sugiyono,2009:215).
Populasi penelitian ini adalah semua warga kota Surabaya yang berpartisipasi dalam program Car Free Day. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sample, yaitu suatu teknik mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2006:140).
2.5 Teknik Analisis Data
1. Editing, yaitu proses meneliti kembali data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner guna mengetahui kelengkapan pengisian jawaban kuisioner yang telah diisi responden.
2. Pemberian skor (coding), proses ini dilakukan untuk menyederhanakan data melalui pemberian skor angka pada tiap – tiap jawaban tentang pertanyaan. Pengkodingan penelitian ini dilakukan dengan pemberian skor untuk setiap jawaban item pertanyaan mulai dari 1-5, 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”, 2 jawaban “tidak setuju”, 3 jawaban “ragu – ragu”, 4 jawaban “setuju”, dan 5 jawaban “sangat setuju”.
3. Tabulasi data, dilakukan untuk mengetahui jumlah skor jawaban responden sesuai dengan variabel yang diteliti untuk kebutuhan analisis lebih lanjut.
BAB 3
HASIL PENELITIAN
3.1 Penjabaran Kuisioner
1. Apakah Responden sering mengikuti rutinitas Gowes?
Opsi/Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
Sering | 29 | 72,5% |
Jarang | 11 | 27,5% |
Jumlah | 40 | 100% |
Dari informasi yang telah diperoleh tim peneliti setelah terjun langsung di lokasi adalah warga Surabaya yang melakukan gowes di Taman Bungkul dalam program Car Free Day berprosentase 72,5% yang membuktikan bahwa sebagian besar warga Surabaya sering mengikuti rutinitas gowes tersebut. sedangkan jumlah yang jarang melakukan rutinitas gowes tersebut hanya berkisar 27,5%.
Dilihat dari hasil data diatas bahwa masyarakat Surabaya banyak tertarik untuk mengikuti Car Free Day yang dimulai tahun 2009. Kegiatan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor (Car Free Day) yang diadakan oleh Pemkot Surabaya di setiap bulannya, dan berlangsung hingga sekarang yang dilakukan di hampir setiap minggunya. Kegiatan tersebut pertama kali di lakukan di jalan protokol utama, tepatnya di jalan raya Darmo. Dan selanjutnya kegiatan tersebut pun dilakukan di jalan Kertajaya.
Salah satu tujuan diadakan Car Free Day yakni untuk mengurangi dampak pemanasan global. Sejak Kota Jakarta merupakan kota pertama yang menerapkan Car Free Day, banyak dari kota-kota besar lainnya yang mengikuti program tersebut, diantaranya Bandung, Jogyakarta, dan Surabaya tentunya.
Berikut ini adalah Jadwal kegiatan Hari Tanpa Kendaraan Bermotor (Car Free Day) dilaksanakan di dua tempat yang dikutip dari Surabaya.go.id yaitu :
- Jl. Raya Darmo, dilaksanakan setiap minggu mulai jam 06.00 WIB s.d. 10.00 WIB
- Jl. Kertajaya, dilaksanakan setiap bulan pada minggu terakhir mulai jam 06.00 WIB s.d. 10.00 WIB
Kegiatan Car Free Day ini memang sebuah kebiasaan yang digalakkan oleh pemerintah guna mengurangi polusi udara sebagai salah satu penyebab efek pemanasan global yang mulai banyak dirasakan dampaknya di seluruh dunia, khususnya Surabaya. Kegiatan ini juga diikuti masyarakat Surabaya sebagai ajang rekreasi di akhir pekan, apalagi kegiatan masyarakat Surabaya yang padat dari hari Senin hingga Sabtu menimbulkan sebuah kejenuhan yang perlu disegarkan kembali oleh sebuah kegiatan yang beda dari kegiatan mereka pada umumnya. Event Car Free Day ini memang menyedot banyak perhatian masyarakat Surabaya seperti yang ditunjukkan oleh data diatas. Banyak motivasi yang mendukung masyarakat Surabaya untuk mengikuti event tersebut yang pada awalnya Car Free Day hanya ditujukan untuk menyukseskan program pemerintah untuk mengurangi polusi udara, pada saat ini faktor-faktor pendukung yang memotivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini, seperti:
· Gengsi masyarakat Surabaya yang biasanya dilakoni oleh pelajar dan mahasiswa untuk menunjukan eksistensi individu tersebut yang menjadi sebuah ajang untuk menarik perhatian masyarakat lain agar mendapat sebuah pengakuan sebagai individu yang modern.
· Gaya hidup sehat yang memang banyak dijalani masyarakat modern untuk kesehatan mereka. Gaya hidup seperti bersepeda seperti ini memang tergolong sebagai olahraga yang murah karena hanya membutuhkan sepeda sebagai media untuk mengikuti kegiatan tersebut.
· Trend gaya hidup masyarakat modern memang menjadi sebuah gaya hidup yang marak pada zaman sekarang. Budaya konsumtif dari masyarakat sendiri memang menjadi sebuah faktor pendukung yang ideal.
Faktor-faktor pendukung diatas bisa ditunjukan dengan data sebagai berikut
KUISIONER SURVEI
No Responden :
Pewawancara :
Tgl wawancara :
Biodata Respond/en
Nama Responden :
Alamat :
Usia :
Pekerjaan :
No | Pertanyaan | Coding |
1. | Apakah anda mengetahui tentang rutinitas gowes ini? a. Ya b. Tidak Jika jawaban “Ya”, lanjutkan mengisi kuesioner di bawah ini. | |
2. | Darimana anda mengetahui tentang rutinitas ini? a. Teman d. Baliho/pamflet b. Media elektronik e. Jaringan sosial c. Media cetak f. Lainnya . . . . . | |
3. | Apakah anda sering mengikuti rutinitas gowes tersebut? a. Ya b. Tidak Jika jawaban “Tidak”. Lanjutkan mengisi ke no. 9 | |
4. | Dengan siapa anda mengikuti kegiatan ini? a. Teman d. Pacar b. Keluarga e. Perkumpulan/komunitas c. Sendirian | |
5. | Seberapa sering anda mengikuti kegiatan ini dalam seminggu? a. 1x c. 3x e. lainnya . . . . b. 2x d. 4x | |
6. | Berapa lama waktu yang anda habiskan untuk kegiatan ini? a. 1 jam c. 3 jam e. lebih dari 5 jam b. 2 jam d. 4 jam | |
7. | Apa manfaat yang anda peroleh dari kegiatan ini? a. Kesehatan d. Melihat pemandangan Sby b. Menambah teman e. Lainnya . . . . . c. Mengikuti trend | |
8. | Dimanakah biasanya tempat anda singgah ketika gowes? a. Taman kota d. Kampus/sekolah b. Café e. Lainnya . . . . c. Warung kopi | |
9. | Mengapa anda tidak mengikuti rutinitas gowes tersebut? a. Tidak hobi bersepeda d. Mempunyai kesibukan lain b. Tidak mempunyai sepeda e. Lainnya . . . . c. Tidak tertarik mengikuti trend | |
10. | Apa kedepannya anda ingin mengikuti rutinitas gowes tersebut? a. Ya b. Tidak Alasan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . |
No | Pertanyaan | Coding |
11. | Jenis sepeda apa yang anda gunakan ketika gowes? a. Fixie e. Family b. MTB (mountain bike) f. Kebo c. Seli g. Low Rider d. BMX h. Lainnya . . . . | |
12. | Faktor apa yang membuat anda memilih sepeda tersebut? a. Harga d. Komunitas/trend b. Kenyamanan e. Lainnya . . . . c. Model | |
13. | Mengapa anda tertarik dengan olahraga tersebut? a. Hobi d. Terpaksa b. Trend e. Ikut-ikutan c. Diajak teman f. Lainnya . . . . . | |
14. | Mulai kapan anda mengikuti rutinitas gowes di Surabaya? a. Baru-baru ini d. 5-6 bulan terakhir b. 1-2 bulan terakhir e. 7 bulan lebih c. 3-4 bulan terakhir | |
15. | Menurut anda, bagaimana minat warga Surabaya terhadap aktivitas gowes? a. Antusias b. Tidak Peduli c. Biasa saja |
BUKU KODE
NOMOR. | VARIABEL | KODE | KOLOM |
I | No. Responden | Pemakaian nomer responden | 1 dan 2 |
II | Umur Responden | Pemakaian biodata umur responden | 3 dan 4 |
III | Jenis kelamin | 1. Laki-laki 2. Perempuan | 5 |
1. | Mengetahui atau tidaknya tentang rutinitas gowes | 1. Ya 2. Tidak | 6 |
2. | Faktor penyebaran rutinitas gowes tersebut | 1. Teman 2. Media elektronik 3. Media cetak 4. Baliho/pamphlet 5. Jaringan sosial 6. Lainnya . . . . . | 7 |
3. | Sering tidaknya mengikuti rutinitas gowes | 1. Ya 2. Tidak | 8 |
4. | Bersama siapa kalau gowes | 1. Teman 2. Keluarga 3. Sendirian 4. Pacar 5. Komunitas/kelompok | 9 |
5. | frekuensi keseringan dalam seminggu | 1. 1X 2. 2X 3. 3X 4. 4X 5. Lainnya | 10 |
6. | Waktu yang telah dihabiskan | 1. 1 jam 2. 2 jam 3. 3 jam 4. 4 jam 5. 5 jam atau lebih | 11 |
7. | Manfaat yang diperoleh | 1. Kesehatan 2. Menambah teman 3. Mengikuti trend 4. Melihat pemandangan Surabaya 5. Lainnya | 12 |
8. | Tempat persinggahan | 1. Taman kota 2. Café 3. Warung kopi 4. Sekolah/kampus 5. Lainnya | 13 |
9. | Alasan tidak atau jarang mengikuti rutinitas gowes | 1. Tidak hobi bersepeda 2. Tidak mempunyai sepeda 3. Tidak mengikuti trend 4. Punya kesibukan lain 5. Lainnya | 14 |
10. | Frekuensi minat mengikuti bagi yang belum atau jarang ikut | 1. Ya 2. Tidak | 15 |
11. | Jenis sepeda yang digunakan | 1. Fixie 2. MTB 3. Seli 4. BMX 5. Family 6. Kebo 7. Low rider 8. Lainnya | 16 |
12. | Faktor penyebab memilih sepeda tersebut | 1. Harga 2. Kenyamanan 3. Model 4. Komunitas/trend 5. Lainnya | 17 |
13. | Alasan ketertarikan terhdap gowes | 1. Hobi 2. Trend 3. Diajak teman 4. Terpaksa 5. Ikut-ikutan 6. Lainnya | 18 |
14. | Mulai mengikuti rutinitas gowes | 1. Baru-baru ini 2. 1-2 bulan terakhir 3. 3-4 bulan terakhir 4. 5-6 bulan terakhir 5. 7 bulan terakhir atau lebih | 19 |
15. | Tanggapan terhadap rutinitas gowes | 1. Antusias 2. Tidak peduli 3. Biasa saja | 20 |
LEMBARAN KODE (CODING SHEET)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 | 1 | 1 | 7 | 2 | 1 | 1 | 1 | 4 | 1 | 3 | 5 | 1 | 0 | 0 | 1 | 4 | 2 | 1 | 1 |
0 | 2 | 3 | 0 | 1 | 1 | 2 | 1 | 5 | 1 | 3 | 2 | 1 | 0 | 0 | 7 | 4 | 2 | 4 | 1 |
0 | 3 | 2 | 8 | 2 | 1 | 6 | 1 | 2 | 1 | 4 | 2 | 2 | 0 | 0 | 1 | 4 | 2 | 2 | 1 |
0 | 4 | 4 | 7 | 2 | 1 | 5 | 1 | 3 | 1 | 5 | 1 | 1 | 0 | 0 | 7 | 4 | 2 | 5 | 1 |
0 | 5 | 1 | 9 | 1 | 1 | 1 | 2 | 4 | 1 | 5 | 3 | 1 | 4 | 1 | 1 | 4 | 2 | 3 | 1 |
0 | 6 | 2 | 3 | 1 | 1 | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 4 | 1 | 0 | 0 | 1 | 3 | 2 | 3 | 1 |
0 | 7 | 2 | 5 | 2 | 1 | 3 | 2 | 1 | 1 | 3 | 3 | 3 | 4 | 2 | 8 | 4 | 2 | 2 | 1 |
0 | 8 | 2 | 0 | 2 | 1 | 2 | 2 | 4 | 2 | 4 | 2 | 4 | 4 | 2 | 6 | 4 | 2 | 2 | 3 |
0 | 9 | 1 | 9 | 2 | 1 | 1 | 2 | 4 | 3 | 3 | 2 | 2 | 1 | 1 | 5 | 4 | 6 | 3 | 1 |
1 | 0 | 2 | 1 | 1 | 1 | 2 | 1 | 1 | 2 | 4 | 2 | 2 | 0 | 0 | 8 | 3 | 1 | 1 | 1 |
1 | 1 | 2 | 2 | 1 | 1 | 5 | 1 | 5 | 2 | 4 | 3 | 2 | 0 | 0 | 3 | 3 | 2 | 1 | 1 |
1 | 2 | 3 | 5 | 2 | 1 | 2 | 1 | 5 | 1 | 4 | 1 | 1 | 0 | 0 | 3 | 3 | 2 | 5 | 1 |
1 | 3 | 4 | 0 | 1 | 1 | 5 | 1 | 5 | 1 | 3 | 3 | 3 | 0 | 0 | 2 | 3 | 1 | 4 | 3 |
1 | 4 | 1 | 6 | 2 | 1 | 1 | 1 | 4 | 2 | 3 | 3 | 4 | 0 | 0 | 3 | 2 | 1 | 1 | 1 |
1 | 5 | 3 | 1 | 1 | 1 | 5 | 2 | 2 | 1 | 4 | 1 | 2 | 4 | 2 | 1 | 3 | 1 | 2 | 1 |
1 | 6 | 2 | 8 | 1 | 1 | 6 | 1 | 3 | 1 | 4 | 1 | 3 | 0 | 0 | 3 | 4 | 1 | 3 | 3 |
1 | 7 | 2 | 6 | 2 | 1 | 5 | 2 | 5 | 1 | 3 | 3 | 3 | 4 | 1 | 1 | 4 | 2 | 3 | 3 |
1 | 8 | 2 | 2 | 1 | 1 | 5 | 1 | 1 | 2 | 3 | 3 | 3 | 0 | 0 | 4 | 4 | 2 | 2 | 1 |
1 | 9 | 2 | 0 | 1 | 1 | 1 | 2 | 1 | 2 | 4 | 3 | 4 | 4 | 1 | 4 | 1 | 2 | 2 | 1 |
2 | 0 | 1 | 9 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 2 | 3 | 3 | 4 | 0 | 0 | 1 | 1 | 6 | 2 | 1 |
2 | 1 | 1 | 7 | 1 | 1 | 1 | 1 | 4 | 3 | 3 | 3 | 1 | 0 | 0 | 4 | 4 | 5 | 4 | 1 |
2 | 2 | 1 | 9 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 2 | 3 | 3 | 1 | 0 | 0 | 6 | 4 | 1 | 1 | 1 |
2 | 3 | 2 | 4 | 2 | 1 | 2 | 1 | 1 | 2 | 3 | 4 | 2 | 0 | 0 | 7 | 4 | 1 | 1 | 1 |
2 | 4 | 3 | 6 | 1 | 1 | 3 | 2 | 3 | 1 | 4 | 1 | 2 | 4 | 2 | 1 | 3 | 1 | 4 | 3 |
2 | 5 | 4 | 7 | 1 | 1 | 5 | 2 | 5 | 1 | 3 | 3 | 2 | 1 | 1 | 1 | 2 | 3 | 2 | 3 |
2 | 6 | 2 | 7 | 2 | 1 | 6 | 1 | 2 | 1 | 4 | 2 | 3 | 0 | 0 | 1 | 4 | 4 | 2 | 3 |
2 | 7 | 2 | 0 | 2 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 4 | 5 | 4 | 0 | 0 | 1 | 4 | 2 | 2 | 1 |
2 | 8 | 3 | 2 | 2 | 1 | 5 | 1 | 2 | 1 | 4 | 1 | 2 | 0 | 0 | 2 | 3 | 2 | 2 | 1 |
2 | 9 | 4 | 3 | 1 | 1 | 5 | 1 | 5 | 1 | 4 | 3 | 2 | 0 | 0 | 2 | 4 | 2 | 3 | 1 |
3 | 0 | 4 | 9 | 1 | 1 | 3 | 1 | 2 | 1 | 3 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 3 | 3 | 4 | 1 |
3 | 1 | 1 | 9 | 2 | 1 | 1 | 2 | 5 | 2 | 4 | 2 | 4 | 4 | 1 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 |
3 | 2 | 2 | 4 | 2 | 1 | 2 | 1 | 1 | 1 | 4 | 1 | 2 | 0 | 0 | 2 | 3 | 2 | 2 | 3 |
3 | 3 | 1 | 8 | 1 | 1 | 1 | 1 | 4 | 2 | 4 | 2 | 4 | 0 | 0 | 2 | 4 | 1 | 2 | 1 |
3 | 4 | 4 | 1 | 1 | 1 | 3 | 1 | 5 | 1 | 3 | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 4 | 1 | 3 | 1 |
3 | 5 | 2 | 8 | 2 | 1 | 2 | 1 | 1 | 1 | 5 | 3 | 3 | 0 | 0 | 6 | 4 | 5 | 1 | 1 |
3 | 6 | 2 | 6 | 1 | 1 | 5 | 2 | 5 | 1 | 5 | 2 | 2 | 4 | 2 | 6 | 4 | 3 | 1 | 1 |
3 | 7 | 3 | 8 | 1 | 1 | 5 | 1 | 2 | 1 | 3 | 1 | 2 | 0 | 0 | 2 | 4 | 3 | 5 | 1 |
3 | 8 | 3 | 0 | 1 | 1 | 5 | 1 | 2 | 1 | 4 | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 3 | 1 | 2 | 1 |
3 | 9 | 2 | 9 | 2 | 1 | 5 | 2 | 2 | 1 | 5 | 2 | 1 | 1 | 1 | 5 | 5 | 1 | 2 | 1 |
4 | 0 | 3 | 7 | 1 | 1 | 2 | 1 | 5 | 1 | 3 | 1 | 2 | 0 | 0 | 2 | 4 | 1 | 3 | 1 |
BAB IV
ANALISIS DATA
Data yang diperoleh adalah data dari kuisioner yang disebar di Taman Bungkul yang berjumlah 40 lembar kuisioner yang diberikan kepada 40 orang yang berada di Taman Bungkul tersebut. Kuisioner yang telah diisi oleh sejumlah informan tersebut akan dijadikan sumber data yang kemudian kami olah melalui proses 1) Editing, yaitu proses meneliti kembali data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuisioner guna mengetahui kelengkapan pengisian jawaban kuesioner yang telah diisi responden, 2) Pemberian skor (coding), proses ini dilakukan untuk menyederhanakan data melalui pemberian skor angka pada tiap – tiap jawaban tentang pertanyaan, 3) Tabulasi data, dilakukan untuk mengetahui jumlah skor jawaban responden sesuai dengan variabel yang diteliti untuk kebutuhan analisis lebih lanjut.
Melalui proses editing, data yang terkumpul kemudian diperiksa kembali untuk mengetahui kelengkapan isi dari data yang diisi oleh responden. Beberapa dari data tersebut rupanya tidak diisi secara lengkap oleh responden, namun sisanya memberikan informasi secara lengkap. Dari data yang kami peroleh melalui proses editing, coding, serta tabulasi hasil kuisioner yang kami sebar di lapangan menunjukkan bahwa dari ketiga kriteria yang telah kami paparkan mengenai mangapa fenomena gowes semakin marak di-Surabaya yang paling dominan adalah faktor yang ketiga yakni Trend gaya hidup masyarakat modern. Kaum gowes yang sebagian besar didominasi oleh kaum remaja lebih mempertimbangkan mengikuti rutinitas gowes sebagai Trend gaya hidup masyarakat modern ketimbang menjadikan rutinitas gowes sebagai sarana untuk berolahraga sebagai penunjang kesehatan serta kebugaran fisik mereka.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Bersepeda dianalogikan sebagai ketidaksadaran yang disadari dan kesadaran yang tidak disadari (Baudrillard, Simulations, 1983). Mengapa demikian? Ini semacam asumsi awal, bahwa bersepeda adalah semacam gaya hidup atau lifestyle ecstasy, yang menawarkan nilai-nilai massal tentang gaya hidup yang mementingkan penampakan, penampilan, tanpa kedalaman serta tanda-tanda modernitas lainnya.
Hipotesis awal ini meluncur deras ditenggarai dari adanya kesadaran semu tentang bersepeda. Bahwa bersepeda adalah keren, bahwa menggunakan sepeda dinilai eksentrik, dengan bersepeda menaikkan derajat gengsi, dan lain sebagainya yang pada muaranya penggunaan sepeda terbatas pada eforia sesaat manakala kultur bersepeda tengah memasuki masa bulan madu.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Rianto. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit.
id.wikipedia.org/gowes/
0 comments:
Post a Comment