4/30/2013

AGAMA: DALAM ANALISA DAN INTERPRETASI SOSIOLOGIS


  2. E. Durkheim: Dasar-dasar Sosial Agama*
            Semua keyakinan agama baik sederhana maupun kompleks, mempunyai satu ciri yang sama, semuanya berisikan suatu sistem penggolongan mengenai segala sesuatu baik nyata maupun ideal mengenai apa yang difikirkan manusia ke dalam dua kelas atau golongan yang saling bertentangan, yaitu profance dan scared. Scared  berisikan unsur distinktif pemikiran agama. Kebaikan dan kekuatan termasuk hubungan profance. Secara alamiah sacred dianggap lebih tinggi martabat dan kekuasaannya terhadap profane. Tetapi semata-mata memiliki konsep sacred saja orang tidak dengan sendirinya memahami sesuatu zat yang disebut Tuhan atau roh-roh; karena, sebongkah batu karang, sebatang pohon, binatang tertentu, sepotong kayu, sebuah rumah di sebuah kota, atau apa saja dapat disebut sacred.
            Di lain pihak kita tak boleh lupa bahwa ada hal-hal yang sacred dari setiap tingkatan, dan bisa terjadi bahwa manusia merasa dirinya sendiri relatif tentram. Sebuah jimat mempunyai sifat sacred, dan penghargaan dan pemujaan terhadapnya relatif ada. Jika benar bahwa manusia tergantung kepada Tuhan, maka ketergantungan ini bersifat timbal balik.
Oposisi tradisional antara baik dan buruk tidak ada tolok bandingnya, karena baik buruk hanyalah dua spesies yang berlawan dari kelas yang sama, keyakinan moral seperti keadaan sakit dan sehat adalah dua aspek yang berbeda dari keteraturan fakta yang sama, kehidupan sementara secred dan profance selalu dan dimana saja dikonsepsikan oleh fikiran manusia sebagai dua kelas yang berlainan dan sebagai dua dunia yang tidak bisa dicampur aduk.
            Kepercayaan keagamaan adalah representasi yang mengakatakan hakikat segala sesuatu yang sacred dan hubungan-hubungan yang diciptakan, baik satu sama lain maupun yang profane. Akhirnya ritus adalah aturan-aturan dalam bertingkah-laku yang memberikan pedoman bagaimana seseorang harus menmpatkan dirinya dalam keadaan hadirnya hal-hal yang sacred itu. Agama adalah suatu sistem kesatuan dari keyakinan dan praktek-praktek yang bersifat relatif terhadap hal-hal yang sacred, yakni segala sesuatu yang dihindari atau dilarang dan keyakinan-keyakinan dan praktek-praktek yang mengajarkan moral yang tinggi ke dalam suatu komuniti; hadirnya suatu intuisi yang disebut gereja, di mana semua orang “mengidentitaskan diri” padanya.
Agama harus menjadi suatu kolektif yang menonjol. Yang membentuk manusia adalah totalitas unsur intelektual yang menggambarkan peradaban, dan peradaban adalah hasil kerja masyarakat. Gagasan dan sentimen kolektif hanya mungkin timbul jika ada gerakan-gerakan dari luar yang mensimbolisasikannya, sehingga seperti yang kita kemukakan di atas, tindakanlah yang menguasai kehidupan agama, karena fakta menunjukan bahwa masyarakatlah yang merupakan sumbernya.
Apabila agama telah melahirkan banyak unnsur yang esensial dalam masyarakat, maka hal ini karena roh masyarakat adalah agama.  Kekuatan agama adalah kekuatan manusia, kekuatan moral. Kekuatan agama bahkan dapat menjelma menjadi semacam unsur fisik , dalam hal ini agama akan berpadu dengan kehidupan material kemudian dianggap mempunyai kemampuan menjelaskan apa yang terjadi.Teknik-teknik agama nampaknya merupakan semacam mekanisme mistis. Tetapi manuver material ini hanya kulit luarnya saja, sedangkan didalamnya tersembunyi proses mental. Agama mencerminkan semua aspek, bahkan yang paling kasar dan menentang sekalipun. Agama mempertahankan dirinya sendiri dan bahkan cenderung berkembang.
Manusia mempunyai kemampuan alamiah untuk melakukan idealisasi, mengatakan, dan mengganti dunia nyata dengan dunia lain, yang berarti manusia dapat memindahkan dirinya melalui fikiran. Tetapi yang berubah itu semata-mata adalah konteks masalahnya, sama sekali tidak memecahkan masalah itu sendiri. Pembentukan dunia ideal bukanlah fakta yang tak dapat dikurangi, yang melepaskan diri dari ilmu pengetahuan, dunia ideal tergantung dari kondisi-kondisi yang pengamat dapat menyentuhnya; dunia ideal adalah produk natural kehidupan sosial.

1 comments:

It was very useful for me. Keep sharing such ideas in the future as well. This was actually what I was looking for, and I am glad to came here! Thanks for sharing the such information with us.

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More