2. E. Durkheim:
Dasar-dasar Sosial Agama*
Semua keyakinan agama baik sederhana maupun kompleks,
mempunyai satu ciri yang sama, semuanya berisikan suatu sistem penggolongan
mengenai segala sesuatu baik nyata maupun ideal mengenai apa yang difikirkan
manusia ke dalam dua kelas atau golongan yang saling bertentangan, yaitu
profance dan scared. Scared berisikan
unsur distinktif pemikiran agama. Kebaikan dan kekuatan termasuk hubungan
profance. Secara alamiah sacred dianggap lebih tinggi martabat dan kekuasaannya
terhadap profane. Tetapi semata-mata memiliki konsep sacred saja orang tidak
dengan sendirinya memahami sesuatu zat yang disebut Tuhan atau roh-roh; karena,
sebongkah batu karang, sebatang pohon, binatang tertentu, sepotong kayu, sebuah
rumah di sebuah kota, atau apa saja dapat disebut sacred.
Di lain pihak kita tak boleh lupa bahwa ada hal-hal yang
sacred dari setiap tingkatan, dan bisa terjadi bahwa manusia merasa dirinya
sendiri relatif tentram. Sebuah jimat mempunyai sifat sacred, dan penghargaan
dan pemujaan terhadapnya relatif ada. Jika benar bahwa manusia tergantung
kepada Tuhan, maka ketergantungan ini bersifat timbal balik.
Oposisi
tradisional antara baik dan buruk tidak ada tolok bandingnya, karena baik buruk
hanyalah dua spesies yang berlawan dari kelas yang sama, keyakinan moral
seperti keadaan sakit dan sehat adalah dua aspek yang berbeda dari keteraturan
fakta yang sama, kehidupan sementara secred dan profance selalu dan dimana saja
dikonsepsikan oleh fikiran manusia sebagai dua kelas yang berlainan dan sebagai
dua dunia yang tidak bisa dicampur aduk.
Kepercayaan keagamaan adalah representasi yang
mengakatakan hakikat segala sesuatu yang sacred dan hubungan-hubungan yang
diciptakan, baik satu sama lain maupun yang profane. Akhirnya ritus adalah
aturan-aturan dalam bertingkah-laku yang memberikan pedoman bagaimana seseorang
harus menmpatkan dirinya dalam keadaan hadirnya hal-hal yang sacred itu. Agama
adalah suatu sistem kesatuan dari keyakinan dan praktek-praktek yang bersifat
relatif terhadap hal-hal yang sacred, yakni segala sesuatu yang dihindari atau
dilarang dan keyakinan-keyakinan dan praktek-praktek yang mengajarkan moral
yang tinggi ke dalam suatu komuniti; hadirnya suatu intuisi yang disebut
gereja, di mana semua orang “mengidentitaskan diri” padanya.
Agama
harus menjadi suatu kolektif yang menonjol. Yang membentuk manusia adalah
totalitas unsur intelektual yang menggambarkan peradaban, dan peradaban adalah
hasil kerja masyarakat. Gagasan dan sentimen kolektif hanya mungkin timbul jika
ada gerakan-gerakan dari luar yang mensimbolisasikannya, sehingga seperti yang
kita kemukakan di atas, tindakanlah yang menguasai kehidupan agama, karena
fakta menunjukan bahwa masyarakatlah yang merupakan sumbernya.
Apabila
agama telah melahirkan banyak unnsur yang esensial dalam masyarakat, maka hal
ini karena roh masyarakat adalah agama.
Kekuatan agama adalah kekuatan manusia, kekuatan moral. Kekuatan agama
bahkan dapat menjelma menjadi semacam unsur fisik , dalam hal ini agama akan
berpadu dengan kehidupan material kemudian dianggap mempunyai kemampuan
menjelaskan apa yang terjadi.Teknik-teknik agama nampaknya merupakan semacam
mekanisme mistis. Tetapi manuver material ini hanya kulit luarnya saja,
sedangkan didalamnya tersembunyi proses mental. Agama mencerminkan semua aspek,
bahkan yang paling kasar dan menentang sekalipun. Agama mempertahankan dirinya
sendiri dan bahkan cenderung berkembang.
Manusia
mempunyai kemampuan alamiah untuk melakukan idealisasi, mengatakan, dan
mengganti dunia nyata dengan dunia lain, yang berarti manusia dapat memindahkan
dirinya melalui fikiran. Tetapi yang berubah itu semata-mata adalah konteks
masalahnya, sama sekali tidak memecahkan masalah itu sendiri. Pembentukan dunia
ideal bukanlah fakta yang tak dapat dikurangi, yang melepaskan diri dari ilmu
pengetahuan, dunia ideal tergantung dari kondisi-kondisi yang pengamat dapat
menyentuhnya; dunia ideal adalah produk natural kehidupan sosial.
1 comments:
It was very useful for me. Keep sharing such ideas in the future as well. This was actually what I was looking for, and I am glad to came here! Thanks for sharing the such information with us.
Post a Comment